Senin, 24 Oktober 2011

GIS (Geograpical Information System)

Sistem informasi geografis (Geographic Information System, GIS) adalah sistem yang dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan, menganalisa, serta mengelola data dan karakteristik yang berhubungan yang secara spasial mengambil referensi ke bumi. Lebih jauh, sistem ini dapat didefinisikan sebagai sistem komputer untuk memadukan, menyimpan, membagi, serta menampilkan informasi yang mengambil acuan geografis.
Teknologi GIS menggunakan informasi digital yang didapatkan dari metode pembuatan data digital. Metode pembuatan yang umum digunakan adalah digitization, yaitu peta cetak atau rencana survey yang ditransfer ke dalam bentuk media digital menggunakan program komputer (Computer aided drafting, CAD) serta kapabilitas georeferencing.

GIS dapat digunakan untuk menggambarkan karakteristik permukaan, subsurface, dan atmosfir dari titik-titik informasi secara dua dimensi atau tiga dimensi. Contoh, GIS dapat membuat peta isopleth atau garis kontur yang mengindikasikan perbedaan curah hujan. GIS juga bisa mengenali dan menganalisas hubungan spasial yang ada antara data spasial yang tersimpan secara digital. Relasi topologi ini membuat pemodelan spasial dan analisa yang komplek dapat dilakukan. Relasi topologi yang dimodelkan dengan GIS dapat meliputi adjacency, containment, dan proximity. Dengan pemodelan topologi ini kita dapat mendeteksi keberadaan lokasi SPBU, pasar, atau pabrik yang letaknya dekat suatu area seperti persawahan, atau rawa-rawa.
Selain itu, fungsi GIS juga dapat digunakan untuk mensimulasikan rute material sepanjang jaringan linier. Variabel seperti kemiringan, batas kecepatan, diameterpiap dapat dimasukkan kedalam pemodelan jaringan supaya merepresentasikan aliran fenomena secara akurat. Pemodelan jaringan ini umumnya digunakan dalam perencanaan transportasi, pemodelan hidrologi, serta infrastruktur.

GIS juga bisa digunakan untuk pemodelan kartografi. Pemodelan kartografi (cartographic modelling) dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana layer tematik dibuat, diproses, dan dianalisa, pada suatu lingkup area yang sama. Operasi pada peta hasil pemodelan kartografi dapat digabungkan dengan algoritma untuk mensimulasikan atau mengoptimasi suatu model. Misalnya, GIS bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau GIS dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Contoh Aplikasi GIS

GIS yang jelas mempunyai karakteristik sebagai pengelola basis data (DBMS) juga alat analisis keruangan dan sekaligus proses komunikasi untuk pengambilan keputusan, mampu menyajikan informasi spasial maupun non spasial secara bersamaan. Untuk permasalahan mengenai wilayah peruntukan bangunan, dalam GIS bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

• Pengumpulan data meliputi pengumpulan data fisik dan sosial

Data-data yang terkumpul diolah menjadi data GIS digital, dengan cara digitasi garis dan polygon, kemudian hasilnya berupa peta digital yang telah melewati tahap editing, transformasi dan anatosi.

• Analisa data
Dilakukan metode korelasi atau overlay sehingga didapat wilayah peruntukkan bangunan berdasarkan jumlah penduduk, jumlah bangunan, kerapatan jaringanjalan, lereng dan penggunaan tanah. Setelah proses klarifikasinya maka bisa dilihat proses distribusinya, lalu dikelompokkan atau pengwilayahan.

Contoh Pemanfaatan Web GIS

Ketika terjadi Tsunami di Aceh bukti kehebatannya baru dapat kita analisa jika sudah ditampilkan kedalam bentuk peta. Gambar tersebut dapat memberikan banyak arti dan informasi lebih jika dilengkapi dengan data-data yang akurat.


Berikut ini adalah beberapa pengembangan applikasi GIS Web yang memungkinkan untuk dikembangkan :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar