Rabu, 02 Juni 2010

Bisakah Manusia Tanpa Rahang dan Dagu Bertahan Hidup?

Rahang dan dagu sangat penting dalam membantu fungsi sistem pernapasan dan pencernaan manusia. Tapi bagaimana bila manusia terlahir dengan sindrom otofacial, yang tidak memiliki rahang dan dagu?

Sindrom otofacial atau otofacial syndrome adalah kelainan bawaan yang sangat langka dan jarang terjadi. Si penderita lahir tanpa punya bagian bawah wajah, yaitu rahang dan dagu. Penyebab pastinya hingga kini belum diketahui.

Dalam hampir semua kasus, anak yang terlahir dengan kelainan ini tidak dapat bertahan hidup lama karena ketidakmampuannya untuk bernapas dan makan dengan benar, bahkan dengan bedah rekonstruksi sekalipun.

Lidah penderita akan tetap begitu terbelakang, sehingga membuatnya tidak mungkin untuk bernapas dan menelan tanpa bantuan.

Tantangan utama dari kelainan ini adalah meneruskan kelangsungan hidup dengan membuat bantuan napas dan makan. Ini adalah urusan seumur hidup, karena biasanya orang dengan sindrom otofacial harus menghabiskan hampir semua waktunya di bawah pengawasan dan perawatan rumah sakit.

Hal inilah yang terjadi pada Alan Doherty, pria 21 tahun asal Donegal, Irlandia yang terlahir dengan kondisi langka sindrom otofacial. Alan adalah kondisi yang langka karena bisa bertahan hidup hingga usia dewasa. Alan akhirnya menjalani operasi pada usia 17 tahun.

Alan tidak memiliki rahang dan dagu sejak lahir. Kondisi ini membuatnya kesulitan bicara, menangis, tertawa, makan dan menelan, bahkan bernapas. Ia harus makan melalui tabung di perutnya dan bernapas melalui lubang yang dibuat ditenggorokannya.

Alan berkomunikasi dengan keluarga, teman dan masyarakat umum dengan tombol untuk menghasilkan suara khusus, yang diletakkan di lehernya dari pagi sampai malam.

"Kami tidak yakin apakah Alan akan dapat makan atau minum, tetapi hal utama yang ia inginkan adalah dagu,"kata Paul McBridge, keluarga Alan, seperti yang dilansir dari BBC, Rabu (2/6/2010).

Ahli bedah ortopedi Amerika kemudian berhasil menggunakan otot dan tulang dari pinggul Alan untuk membangun kembali rahang dan dagunya pada operasi tahun 2007.

Tendon dari paha dan cangkok tulang telah ditambahkan untuk memberi struktur daging di rahangnya. Alan juga menjalani perawatan gigi yang ekstensif.

Alan adalah orang pertama yang menjalani serangkaian operasi untuk menciptakan rahang dan dagu baru. Rangkaian operasinya dimulai bulan Juni 2007 dan selesai dengan sembilan operasi melelahkan pada Agustus 2008.




Sumber : www.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar