Rabu, 26 Mei 2010

Psikiater Gunakan Game dalam Terapi

Lupakan sejenak dampak buruk yang konon bisa ditimbulkan dari game. Seorang psikiater menunjukkan bahwa game pun bisa bermanfaat dalam terapi yang dijalankannya.

Hal itu dilakukan oleh seorang psikiater bernama Dr T Atilla Ceranoglu, seorang psikiater di Massachusets General Hospital dan pengajar di Harvard Medical School. Ceranoglu, seperti dikutip detikINET dari GamePolitics, Kamis (27/5/2010), menggunakan game untuk mendekatkan diri dengan pasiennya.

Dalam sesinya, Ceranoglu akan mengajak pasiennya yang masih usia remaja atau anak-anak untuk bermain game bersama. Aktivitas itu membantunya terhubung lebih baik dengan pasien dan juga melihat kemampuan kognitif serta menyelidiki perasaan si anak.

Dalam satu kasus, Ceranoglu berhasil mengungkap perasaan seorang pasiennya yang berusia 14 tahun setelah melakukan beberapa sesi bermain game. Ia mengajak anak itu untuk bermain game Lord of the Rings, sebuah game baseball dan sebuah game sepakbola.

Dari sesi-sesi tersebut Ceranoglu akhirnya menemukan bahwa sang anak kesepian dan merindukan saudara laki-lakinya yang sudah meninggal. Sebelumnya, orang tua sang anak bahkan tak pernah menyebut-nyebut kalau mereka pernah memiliki anak laki-laki lain yang sudah meninggal.

Game apa yang cocok untuk proses terapi? Ceranoglu merekomendasikan game yang singkat, bisa diulangi, memiliki banyak level, mudah dipelajari dan menampilkan beragam avatar. Ia juga mencari game yang cocok dengan konflik yang dialami sang anak dan bisa ditambahi konten dari pengguna.

Kepada orang tua pasiennya, Ceranoglu mengatakan telah menjelaskan lebih dahulu apa peranan game dalam sesi terapi. Hal ini dimaksudkan agar para orang tua tidak protes dan menganggap mereka membayar psikiater hanya untuk bermain game.


Sumber : www.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar